Minggu, 08 September 2019

Laporan Prakerin CVT

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SYSTEM CVT (Continus Variable Transmisi) PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO-GT 2014

LAPORAN

DI SUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJIAN PENDADARAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TAHUN PELAJARAN 2018/2019



GURU PEMBIMBING : NUR SALAM
DISUSUN OLEH :
NAMA : rizki Wahyu Saputra
KELAS : XI TSM
NIS / NISN :1091/0014617540
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
MUHAMMADIYAH KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
i

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini di periksa oleh guru pembimbing, di setujui oleh ketua jurusan
Dan disahkan oleh kepala sekolah pada :
Hari / Tanggal :..............................
Tempat : SMK MUHAMMADIYAH  KOTAAGUNG



Ketua Jurusan Guru Pembimbing
Teknik Sepeda Motor (TSM)


ANDI PRAYOGA, S.Pd.                 NUR SALAM NBM. 1234169



MENGETAHUI
Kepala SMK Muhammdiyah Kotaagung



SAIPI SAMBA, S,Kom
NBM. 1068806





iii
HALAMAN MOTTO
Aku tidak gagal aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil ( Thomas Alva Edison)
Kesombongan lebih merugikan dari pada kelaparan, kehausan, dan kedinginan ( kata-kata mutiara Thomas Jefferson)
Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk melakukan sesuatu, sebab anda tidak berhasil jika anda tidak memulai melakukan sesuatu ( kata-kata mutiara Les Brawn )


















iv
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas limpah Rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek kerja INDUSTRI (PRAKERIN) ini yang Berjudul ”Perwatan dan Perbaikan Sistem CVT pada Sepeda motor”. Dengan tujuan untuk memenuhi persaratan mengikuti ujian Pendadaran prakerin pada sekolah menengah  Kejuruan  (SMK) Muhammadiyah kotaagung. Serta mempraktekan secara langsung teori yang telah di dapat di bengkel.

    Selain penulisan laporan hasil pendidikan SISTEM GANDA  (PSG) tidak lepas dari ketentuan pembimbing untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih  kepada :
1. Bapak SAIPI SAMBA, S.Kom. selaku kepala  SMK Muhammadiyah Kotaagung
2. Bapak ANDI PRAYOGA , S.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM)
3. Bapak NUR SALAM sebagai guru pembimbing praktek kerja industri   (Prakerin)
4.Semua dewan Guru SMK MUHAMMADIYAH Kotaagung yang telah banyak berperan
   aktif dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
5.Dan kedua Orang Tua yang selalu mendukung penulis untuk melaksanakan praktek.     kerja industri

Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan bermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan keritik yang membantu untuk kebaikan masa yang akan datang.


Kotaagung,    Juli 2019   


Rizki Wahyu Saputra

V
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN KONSULTASI ii
HALAMANPENGESAHAN iii
HALAMAN MOTO iv
KATAPENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Tujuan.............................................................................................................. 1
1.3. Sejarah Industri................................................................................................ 2
1.4. Struktur Organisasi.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASN
2.1. Landasan Teori................................................................................................. 3
2.2. Proses Kerja.................................................................................................... 3
2.2.1. Identifikasi komponen................................................................................. 5
2.2.2. Penyediaan Alat........................................................................................... 8
2.2.3. Proses Pengerjaan......................................................................................... 8
A. Pembongkaran....................................................................................... 8
B. Pemeriksaan........................................................................................... 8
C. Perbaikan dan Penggantian.................................................................... 8
D. Perakitan................................................................................................ 9
E. Pengujian................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
3.2 Saran.................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

          Penyelenggaran praktek kerja industri prakerin merupakan pendidikan sistem ganda untuk Menjamin kesesuaian materi yang ada di sekolah dan yang ada di dunia usaha/industri dan menggingat semakin berkembangnya dunia industri Terutama sepeda motor yang setiap tahunya bertambah sehingga memiliki banyak sepeda motor.apalagi dengen sepeda motor metic yang di gerakkan menggunakan CVT tapi apakah semua sudah tahu komponen apa saja yang ada pada sisstem CVT seta bagaimana perawatan CVT yang baik. CVT bisa di artikan sebagai transmisi motor metic.
1.2. Tujuan
Tujuan Umum
1. Mengahasilkan tenaga Profesional yang memiliki keahlian yaitu tenaga kerja yang           memiliki pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan lapangan kerja.
2. Memperoleh link and match antara sekolah dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian pendidik.

Tujuan Khusus
1. Mempersiapkan para peserta didik untuk bekerja secara mandiri, bekerjasecara tim dan mengembangkan potensi secara kreativitas sesuai denganbakat dan minat.

2. Dapat merasakan secara langsung bagaimana aktifitas yang dilakukan oleh para tenaga kerja.

3. Meningkatkan kepribadian peserta didik sehingga mampu berinteraksi,berkomunikasi                                                                dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.



1
1.3 sejarah industri/ bengkel
Bengkel bapak Edi Suhaimi didirikan pada tanggal 20 januari 2008 di lanjutkan oleh anaknya evan sofian (yayan) yang di pimpin oleh bapak Edi suhaemi yang beralamatkan di jalan makam Blitar, Patoman Pagelaran-Pringsewu
1.4 struktur organisasi








  LOKASI











dari kotaagung dari bandar lampung



2
Lay out bengkel























3
BAB II
Pembahasan
2.2 Landasan Teori
Transmisi otomatis sepeda motor adalah transmisi kendaraan yang pengoprasiannya dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal.
Pengertian CVT (Cintinusly Variable Transmision) adalah sistem perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi tetapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pully (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (V-belt) dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu menggunakan perpindahan gigi sehingga lebih mudah, tinggal menarik gas untuk menambah kecepatan dan mengendorkan untuk mengurangi kecepatan. Pully depan langsung berhubungan kruk as/poros engkol. Sedangkan pully belakang berhubungan dengan roda belakang dan final gear. Kedua pully ini dapat melebar dan mengecil sehingga mendesak sabuk kearah luar. Lebar kecilnya pully belakang tergantung tarikan dari pully depan.
2.2 Proses kerja
Pada saat stantioner posisi sabuk (V-belt) pully depan kecil sedangkan pully belakang besar sehingga perbandingan menjadi ringan pada saat putaran menengah posisi pully depan dan belakang sama-sama besar pada saat putaran tinggi sabuk pully depan besar sedangkan sabuk belakang pully kecil sehingga perbandingan berat.
Pada saat putaran mesin lamsang daya putar dari poros engkol di teruskan ke pully primary ke V-belt ke pully secondary dan kopling sentrifugal, dikarnakan tenaga putaran belum mencukupi maka kopling centripugal belum mengembang. Hal ini disebabkan gaya tarik perpa kopling masih lebih kuat dari gaya sentrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.
Pada saat putaran mesin bertambah maka gaya sentrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan tarikan per hingga menimbulkan sepatu kopling mulai menyentuh rumah kopling dan terjadi tenaga gesek. Pada kondisi ini v-belt dibagian pully primary pada posisi luar (besar) sehingga menimbulkan putaran/torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah berputar.
Pada putaran menengah dan putaran bertambah pemberat pada pully primery mulai bergerak karna gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave (piringan pully yang dapat bergeser) kearah fixed sheave (piringan pully yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar pully dari pully primary sehingga menjadi diameter pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat. Gaya sentrifugal pada pemberat akan semakin besar seiring bertambahnya kecepatan.
4
Pada saat putaran tinggi, jika mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka gaya keluar dari pusat pemberat semakin bertambah sehingga menekan V-belt kebagian sisi luar dari pully primary (diameter membesar) dan diameter pully scondary semakin mengecil selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semkain tinggi jika piringan secondary semakin melebar maka diameter V-belt pada pulley semakin kecil sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.
2.2.1 Identifikasi Komponen
Pada CVT terdapat empat komponen transmisi otomatis diantaranya sebagai berikut :
1. Primary sheave (pulley primary)
2. V-belt
3. Secondary sheave
4. Gear reduksi

1. Primary sheave (pulley primary)
Yaitu komponen CVT yang menyatu dengan cranshaft primary sheave. Primary sheave bekerja akibat adanya putaran mesin melalui cranshaft. Primary sheave tersusun dari beberapa komponen diantaranya.

5
a) Fixed sheave
penahan V-belt. Fixed sheave terbentuk piringan yang bagian sisinya dibentuk menyerupai kipas, tujuannya adalah untuk membantu proses pendinginan pada ruang CVT
b) Sliding sheave
Adalah bagian yang bergerak ke kiri dan kekanan yang berfungsi mendorong V-belt. Sliding sheave bekerja dengan sesuai kecepatan mesin, sliding sheave akan menekan V-belt kearah diameter Pulley yang lebih besar.
c) Slider
Adalah komponen yang berfungsi menggerakkan weight roller (pemberat) untuk mendorong sliding sheave, sehingga sliding sheave bergerak menekan V-belt.
d) Cam
Adalah piringan tempat dudukan slider, seperti hal nya fixed sheave. Cam juga terletak pada collar yang terkopel dengan poros engkol.
e) Collar
Adalah poros yang menghubungkan crankshaft dengan fixed sheave, sliding sheave dan cam.
f) Weight/roller
Disebut juga drum (pemberat) atau roller yang berfungsi sebagai pendorong sliding sheave. Roller adalah bagian paling umum dalam tuning sekuter matic. Secara umum, roller berpengaruh terhadap akselerassi.

2. V-belt


V-belt dapat juga disebut sebagai sabuk berfungsi sebagai penghubung putaran dari primary sheave dan secondary sheave. Besar diameter V-belt berfariasi tergantun pabrikan motor, beberapa pabrik telah menerapkan standar pergantian V-belt yaitu antara 20.000 km – 25.000 km.
Perawatan berkala : 16.000 KM
Penggantian           : 24.000 KM



6
3. Secondary sheave
Disebut juga pulley sekunder bekerja dengan meneruskan putaran mesin dari pulley primary yang dihubungkan dengan V-belt kebagian gigi reduksi (roda belakang) berikut ini komponen-komponen yang susun secondary sheave.

a. Cluct housing
Disebut jga rumah kopling berfungsi meneruskan putaran ke primary drive gear sheave (poros roda belakang)
b. Cluct carier
Disebut juga sepatu kopling yang berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran ke primary gear sheave sesuai tinggi rendahnya putaran.
c. Sliding sheave secondaryadalah bagian yang bergerak ke kiri dan kanan yang berfungsi mendorong V-belt. Sliding sheave secondary bekerja menyesuaikan dengan kecepatan mesin semakin tinggi putaran mesin sliding sheave secondary akan menekan V-belt kearah diameter pulley yang besar
d. Fixed sheave secondary
Berfungsi menahan V-belt bagian statis
e. Spring/per
Merupakan pegas yang berfungsi mendorong sliding sheave secondary
f. Torque cam
Befunsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi

4. Scondary / kampas sentrifugal
Sering dengar bunyi mendecit? Ini karna kampas sudah tipis tanda lainnya mesin sudah teriak tapi kecepatan skutik tidak terlalu tinggi. Solusinya harus di ganti untuk mio bisa di pakai kampas beat lebih murah karna di jual kampasnya aja, kalo beli khusus mio harus satu paket dengan dudukannya
7
2.2.2 penyediaan alat
Siapkan sarana angin kompresi
Siapkan alat cuci seperti (lap, bensin, kuas, dll)
Siap kan alat-alat seperti
Kunci T ( 8 mm )
Kunci shock ( 22 mm dan 19 mm )
Kunci mur matic
Special tool
2.2.3 proses pengerjaan
A. pembongkaran
Membuka filter udara
Membuka cover CVT menggunakan kunci T8 mm.
Membuka pulley primary dengan kunci shock 22 mm.
Lepaskan roller collar /as primary, cam, slider, sliding sheave, fixed sheave.
Membuka pulley secondary dengan kunci shok  19 mm.
Lepaskan V-belt
Lepaskan secondary sheave, cluct housing, sepatu kopling, sliding sheave secondary, fixed sheave secondary, spring/per torque cam

B. pemeriksaan
Pemeriksaan V-belt
Pemeriksaan pulley primary
Pemeriksaan roller
Pemeriksaan pulley secondary
Pemeriksaan sepatu kopling atau prodo ganda

C. perbaikan dan penggantian
Perbaikan spring/per
Pergantian V-belt
Pergantian prodo ganda
Pergantian pulley secondary atau rumah sepatu kopling jika haus
Pergantian roller
8
D. perakitan
Bersihkan blok CVT
Amplas kanfas sepatu kopling
Pasang torque cam, spring/per, fixed sheave secondary, sliding sheave, sepatu kopling
Kencangkan mur pengikat pulley secondary
Pasang V-belt
Pasang cluct housing
Kencangkan mur cluct housing
Pasang roller, collar/as primary, cam, slider, sliding sheave, fixed sheave
Pasang pulley primary
Pasang cover/box CVT lalu kencangkan semua baut
E. pengujian
Hidupkan mesin kendaraan
Tarik handle gas perlahan-lahan
Uji kendaraan dengan mengatur kecepatan mesin













9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai mana dengan komponen-komponen pada sistem transmisi otomatis atau CVT. Dapat mengalami kerusakan bila tidak ada perawatan jangka panjang atau jangka pendek maka dengan itu transmision atau CVT harus dirawat secara rutin dan benar karna pada transmisi otomatis atau CVT sangat berpengaruh saat kendaraan berkendara. Apabila pada komponen transmisi otomatis atau CVT terawat maka akan memberikan kenyamanan pada saat berkendara.
3.2 Saran
Lakukan pemeriksaan ketika kendaraan menempuh jarak jauh dan juga apabila sistem transmisi mengalami gangguan atau kecepatan berkurang segeralah bawa kendaraan kebengkel atau dieler terdekat untuk dilakukan pemeriksaan pada kendaraan dan saat berkendara jangan lupa utamakan keselamatan saat berkendaraan.
Untuk bengkel dan sekolah
Bekerjasama yang baik terjalin antara SMK MUHAMMADIYAH Kotaagung dan industri kiranya di pupuk terus dan tetap di pelihara serta dikembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.










10
Daftar Pustaka
Buku harian TSM
Contoh laporan
www.Google.com
http://en.wikipedia/transmisiotomatis.com
http://www.otomotif/continouslyvariablevariabletransmision/blogspot.com
http://www.blogspot/CVTpembongkaran2016
http://www.laporantsm.com





















myblogerojan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar